Yogyakarta – Kegembiraan merayakan kelulusan pelajar di Yogyakarta berubah menjadi kerusuhan, menandai akhir dari momen penting tersebut dengan catatan pahit. Apa yang seharusnya menjadi perayaan yang meriah dan berkesan bagi para pelajar, berubah menjadi kekacauan ketika sekelompok kecil dari mereka memicu insiden kekerasan di beberapa lokasi kota.
Pada pukul 15.00 WIB, alun-alun utama di Yogyakarta dipadati oleh sejumlah besar pelajar dari berbagai sekolah yang berkumpul untuk merayakan akhir perjalanan mereka di bangku sekolah menengah. Suasana awalnya penuh dengan nyanyian kegembiraan, tawa, dan teriakan semangat yang menghiasi udara sore itu.
“Saya awalnya sangat senang untuk melihat kegembiraan mereka. Tetapi kemudian, suasana berubah drastis ketika petasan mulai meledak di antara kerumunan.
Ketegangan semakin meningkat ketika sejumlah pelajar terlibat dalam bentrokan fisik di beberapa titik di sekitar alun-alun dan jalan-jalan terdekat. Polisi yang dikerahkan untuk menjaga keamanan segera bereaksi dengan membubarkan kerumunan dan berusaha mengendalikan situasi yang semakin memanas.
“Kami segera merespons setelah menerima laporan tentang kerusuhan di alun-alun. Beberapa pelaku telah kami amankan dan kami sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut,” kata Kombes Pol. Ahmad Subagyo, Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hingga saat ini, belum ada laporan resmi mengenai jumlah korban atau kerusakan materiil yang diakibatkan oleh insiden tersebut. Namun, Peristiwa kerusuhan ini menyoroti pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap perayaan umum, terutama yang melibatkan sejumlah besar orang.
Dengan berakhirnya perayaan kelulusan dalam kekacauan, para pelajar di Yogyakarta diharapkan dapat merenungkan peristiwa ini sebagai pelajaran berharga tentang pentingnya bertanggung jawab atas tindakan mereka, serta menjaga keamanan dan ketertiban dalam merayakan pencapaian mereka.